The Power of Alvin and The Psycosoul of Cakka, Arif (story buat 13 tahun ke atas)
Title = the power of alvin and the psycosoul of cakka , arif
Genre = action , -sadis-
Word = 9.294
Characters = 50.979
Characters with space = 59.579
Paraghraps = 783
Summary = anak baru di kelas alvin sungguh mencurigakan semenjak kedatangannya 2 anak perempuan ditemukan meninggal dunia.. mind to read it?
~~~mulaiiiii~~~
Sinar matahari pagi menyeruak melewati jendela kamar alvin cerah ceria, sungguh berbanding terbalik dengan suasana hatinya sekarang. Dengan sekuat tenaga alvin mencoba untuk mulai bangkit dari tempat tidur, berusaha sepenuhnya mengumpulkan seluruh nyawanya,
15 menit berlalu alvin masih saja duduk di pinggir kasurnya, setelah ia merasa cukup, alvin mulai beranjak meninggalkan satu satunya surga di rumahnya, menuju ke dapur..
Begitu sampai di dapur alvin melihat adiknya acha sedang menyantap sarapannya, dan sudah siap lengkap untuk berangkat ke sekolah, tanpa menghiraukan keberadaan acha, alvin beranjak dari dapur namun tiba tiba suaranya menghentikan langkah alvin
“mas ga sarapan?” tanya nya
alvin Cuma menggeleng pelan lalu meninggalkannya
ia lalu meninggalkan sarapannya dan membuntuti alvin menuju ke ruang keluarga atau lebih tepat di sebut ruang penyiksaan, ingatan alvin berputar kembali akan kejadian yang 5 tahun yang lalu menimpa keluarga alvin...
--FBS--
“nadia ! Kau bermain di belakangku kan!” bentak pria itu
“jika iya kenapa? Ada masalah? Toh bukannya kamu juga selingkuh dengan istrinya? ” bentak wanita yang bernama nadia itu melawan
Pria tadi terdiam diam tanpa kata.. sesungguhnya apa yang dikatakan wanita itu benar adanya.. itu terjadi karna di khilaf.. ia khilaf melihat istrinya bersama orang lain yang ternyata adalah saudarnya sendiri
BRAKK
pintu dibuka dengan kasar oleh seseorang
“NADIA! Apa yang telah kau lakukan pada istriku HAH?” bentak pria yang baru datang itu sambil menggeret seorang wanita, yang tampaknya telah tak bernyawa (ebuseeeeeet main geret)
“a..aku...a..ku cemburu..” lirih nadia
“cemburu?” tanya kedua pria itu
“sejak dulu aku mencintai kamu doddy.. bukan donny.. sejak dulu aku terus mencintaimu hingga sekarang..”lirih nadia
Kedua pria yang bernama donny dan doddy itu diam terpaku
“JADI! SELAMA INI KAMU TIDAK MENCINTAIKU????” bentak donny
Nadia mengangguk perlahan.. doddy menatapnya iba, ‘secinta itukah ia padaku?’ Batin doddy
PRANGG sebuah vas kaca besar melayang ke kepala doddy.. pecah...
“DONNY! APA YANG KAU LAKUKAN?” bentak nadia lalu menghampiri tubuh doddy yang sudah tak berdaya tanpa nyawa..
“PERGI LAH KAU KE NERAKA BERSAMANYA!!!! HYAAAAAAAAA” (hahaha hyaaaa :P *maaf gangguan sinyal :p*)
PRAAANG
Vas kaca kedua telah mendarat tepat di kepala nadia...
Alvin kecil menutup matanya.. ia tak menyangka ayahnya mampu melakukan hal itu..entah setan apa yang merasuki tubuh ayahnya itu, ia membunuh kembarannya bahkan istrinya sendiri, lalu sekarang ia berlari menuju ke tangga, lalu menjatuhkan dirinya dari lantai atas, lalu tubuhnya tertusuk panahan yang tertancap tepat dijantungnya..
Semua itu terekam jelas di otak alvin kecil..
Ke esokkan harinya ia menjadi incaran para media, namun ia hanya diam seribu bahasa melihat para wartawan itu datang menghampirinya
Berita kematian dua pengusaha terkenal itu menyeruak ke seluruh media musantara
Di Salah satu media cetak tertulis tepat di headlinenya
“ DUA PENGUSAHA TERNAMA INDONESIA MENINGGAL DALAM KEADAAN TAK WAJAR BERSAMA ISTRINYA DI DALAM SEBUAH RUMAH”
+tidak ada saksi mata dalam kejadian tersebut+
Setelah pemberitaan itu mereda, kembali muncul prtanyaan seputar pewaris perusahaan mereka berdua, pasalnya mereka tidak memiliki satupun kerabat lagi, hanya ada alvin, acha, dan satu lagi anak dari doddy yang tidak di ketahui keberadaannya.. namun akhirnya hak waris dijatuhkan pada alvin seluruhnya, namun sebelum alvin berusia 21 tahun yang memegang kuasa itu adalah arif.. saudara jauh ayah alvin
-FBE-
Alvin tersadar dari lamunannya ketika sebuah tangan dingin menyentuh keningnya “eh mas alvin, badannya panas.. kita ke dokter ya.. mas alvin ga usah sekolah..” kata acha
Alvin menggeleng pelan..
“ga usah cha lagian kayaknya di sekolah ada ulangan.. oh iya kamu pergi duluan aja ya..jangan lewat jalan svengali.. lewat jalan bicycle aja.. mas ga mau kamu kenapa kenapa, bilang sama rio atau gabriel kakak baru masuk jam ke dua..” kata alvin lemas
“hmm yaudah deh.. acha berangkat dulu ya kak..” kata acha, acha memang paling ga bisa melawan apa kata kakaknya.. karna di tau kakaknya memang bisa melihat masa depan.. terbukti.. mereka berdua selalu terhalang bencana, atau musibah, dan ia juga sangat menyayangi kakaknya, karna alvin adalah satu satunya keluarga bginya
Alvin sendiri sebetulnya adalah anak yang ceria, namun semenjak kejadian 5 tahun yang lalu, ia berubah menjadi anak pendiam, dingin, suram, ia juga tiba tiba mendapatkan kekuatan untuk dapat melihat masa depan, dan melihat masa lalu, dan biasanya jika kemampuannya itu dipaksakan itu akan mengganggu kondisi fisiknya
Jam menujukkan pukul 8 pagi alvin memutuskan untuk bersiap lalu berangkat ke sekolah
Pukul 9 tepat alvin sampai di gerbang sekolah, ia masuk begitu saja. Loh? Ha iya saya lupa memberi tau bahwa ayah alvin dan kembarannya juga adalah pemilik sekolah yang sekarang alvin pijaki ini,
Alvin mulai menyusuri koridor sekolahnya.. ia tau jam segini seharusnya ia berada di ruang lab fisika 2, tapi ia lebih memilih untuk masuk ke kelas permanentnya kelas XI-IPA-1
Alvin memangkirkan tasnya di kursi paling belakang di dekat jendela, lalu ia meniduri (e buseeeeet ga enak banget dengernya..) tasnya
45 menit berlalu, anak anak IX-IPA-1 memasuki ruang kelas permanennya
Rio dan gabriel langsung menghampiri alvin yang baru keliatan batang idungnya
“eh lo kemana? Kata acha lo sakit?” tanya gabriel
“gue fine kok.. Cuma kecapek-an aja.... gue rasa..” kata alvin sambil memasang headsetnya
Tiba tiba bu alicia selaku kepala sekolah memasuki ruang kelas permanen IX-IPA-1, ia membawa seseorang
Sekelas memandang ibu alicia dengan tampang cengo
Wajar.. karna tak biasanya kelas permanen di datangi guru.. secara.. kelas tersebut hanyalah kelas transit anak anak.. tempat istirahat.. juga jika ada jam pelajaran kosong,
“em anak anak, ibu membawa murid baru..” kata bu alicia
“nama gue cakka cellovin leonardo” kata cakka singkat BANGET dengan tampang SUPER MADESU, tapi tentu itu tidak membuat anak anak cewek yang supr centil nan ganjen itu diam mereka justru makin tersepona oleh gaya cakka yang mereka anggap cool.. belum lagi sinar mata cakkka yang mereka rasa sangat keren.., merah.. semerah darah murni,
ia lalu tersenyum menyeringai.. menampakan deretan gigi yang tersusun rapih dan sepasang taring.. taring? Yah.. taring yang sangat tidak normal untuk ukuran manusia biasa, hanya saja.. tak ada satu orang pun yang menyadari hal itu.. bhkan para anak laki laki yang ada di kelas itu hanya memandang cakka seolah ia adalah superstar impian mereka, mereka hanya tersepona akan ketampanan makhluk tuhan (mungkin?) yang berada di hadapan mereka,
hanya rio dan iel yang memandang cakka aneh.. “deja vu..” itulah yang mereka rasakan sekarang,
“sudah cak?” tanya ibu alicia
Cakka mengangguk
“hmm.. kamu duduk di samping alvin ya..”kata bu alicia lalu menujukan tempat duduk alvin
Cakka mengangguk lalu menghampiri alvin
“kok namanya kayak familiar ya?” batin alvin
“sabodo teuing lah..” alvin lalu melanjutkan aktivitasnya yang tadi terhenti.. –listening the music-
Cakka menduduki tempat di samping alvin, ia menyodorkan tangannya tetap dengan tampang MADESU
“cakka..”
“alvin..’ jawab alvin lalu menyambut tangan cakka juga dengan tampang yang biasa ia keluarkan MADESU
Rio dan iel berpikir keras, lalu mereka saling berpandangan.. “ALVIN!!” teriak mereka tiba tiba
“eh?” alvin yang merasa di panggil hanya menatap mereka bingung... sedangkan cakka masih dengan tampang madesunya
Rio iel diam, rio berbisik sesuatu kepada iel, lalu mereka menatap alvin dan cakka bergantian
Rio dan gabriel hanya –ber-NGIIIK-ria-
“ebuseeeet udah cukup ngeliat tampang alvin yang always pasang tampang MADESU.. eh ada anak ini pula sama..” batin rio
“eh yo.. ga usah ngatain gue deh.. gue gorok juge lu..” kata alvin
rio bergidik ngeri dia lupa temannya itu bisa membaca pikiran
cakka tertawa cekikikan yang sebenarnya lebih tepat sebagai seringai yang mengerikan lalu berkata “ kamu mentalist ya?” tanya cakka
“heh? Apa itu??” tanya alvin
“orang yang bisa baca pikiran... liat masa depan.. masa lalu.. punya ingatan fotografis..” tanya cakka
“iya.. gitu deh.. mungkin” kata alvin cuek
“kita sama..” kata cakka tersenyum.. senyum aneh yang menurut iel lebih tepat di gunakan oleh seorang cewek dan bukan cowok
“HAH?” rio dan gabriel kaget
“ebuseeet! Kuping gue bukan toa!” kata alvin
“maaf hehehe” rio dan iel cengengesan
TEEET TEEEET TEEEEET
“eh cak.. ikut kantin yuk..” ajak iel
“boleh..” jawab cakka masih dengan senyum menyeringai bak vampir haus darah yang langsung membuat riel bergidik
“lo vin?” tanya rio setelah kembali bisa menguasai dirinya yang tadinya takut melihat tampng cakka yang menurutnya “like a vampire?”
“ntar gue nyusul.. gue mau ke tualet dulu” kata alvin beranjak dari singgah sana nya :P
“hah? Toilet kali mas” kata iel meralat penyataan alvin
“apa kata lu de” kata alvin lalu berlalu meninggalkan rioielcakka
@kantin
“eh alvin lama ya.. gue susul dulu ya..” kata cakka lalu pergi tanpa membiarkan baik rio atau iel melarangnya
“et dah belum sempet ngomong main kabur aja” kata rio
@koridor toilet
Alvin yang baru keluar dari toilet tiba tiba nabrak anak cewek yang baru aja keluar dri toilet cewek,
Jelas badan cewek itu nimpa badan alvin.. dan hal tersebut dilihat jelas dengan sepasang mata yang merah membara tampak sekali raut kecemburuan tersirat dalam pandangan mata itu, dengan langkah kesal ia beranjak dari temapat itu lalu pergi
“eh.. sorry vin.. aku ga sengaja..” kata cewek itu mencoba berangkat dari atas badan alvin yang masih tergeletak bahkan memejamkan matanya
Alvin diam, kepalanya tadi terantuk kelantai pingsan? Tidaaak
Cewek tadi bingung.. alvin sekarang masih tergeletak di lantai.. ia mengedarkan pandangannya.. tak satu pun orang ada di sana, wajar ? ya.. toilet di bangunan lama memang jarang di gunakan lagi pula tempat itu cukup jauh
Sekelabat bayangan akan kejadian yang akan datang terlintas dalam pikirannya..
Cewek kembali duduk lalu menepuk-nepuk pipi alvin pelan
“SIVIA!!!!” alvin terbangun lalu berteriak.. aneh? Tapi itu lah alvin
“vin lo ga papa kan? kenapa lo panggil nama gue?” tanya cewek itu yang ternyata bernama sivia
Alvin diam, keringat bercucuran dari wajah putihnya *entah mengapa penulis ngakak ngetik yang ini*
“vin? Hello? Your soul is still there kan?” tanya sivia pake bahasa campur aduk
Alvin menggeleng gelengkan kepalanya berharap bayangan tadi bukan bayang kejadian masa depan,
“vin hello????” sivia mulai kesal lalu kedua tangannya memegang pipi alvin dan menghadapkan wajah alvin tepat ke wajahnya, alvin diam, ia menatap sivia dengan tatapan sayu, sivia cengo sadar akan yang ia lakukan.. sekarang wajahnya dan alvin hanya terpaut sekian centi
1 detik...
2 detik...
3 detik...
Dan......
BRUKK
Alvin terjatuh (lagi?????) kali ini dalam pelukan sivia
Refleks sivia teriak
“TOLOOOOOOOOOOOOONG!!!!!!!!!!!!!!!!!”
Letak gedung lama yang dekat kantin serta suara sivia yang cukup mengalahkan 5 toa masjid mampu mendatangkan cukup banyak siswa yang tadinya lagi enak enak makan di kantin
Siswa dan guru pun berdatangan Dan dengan posisi alvin yang pingsan di pelukan sivia itu juga telah mampu menggemparkan seluruh penghuni sekolah (wuidih lebeee)tapi tampaknya itu wajar.. pasalnya alvin dan sivia di nobatkan sebagai cowok dan cewek ter cool dan ter jutek serta ter dingin se sekolahan, sepasang mata tadi juga ikut menyaksikan hal itu ia makin geram! Dan tampaknya ia telah merencanakan sesuatu
“hei! Apa yang kalian lakukan?” bentak pak ivan-guru-BP yang cukup terkejut melihat dua anak didiknya yang tengah berpelukan? Eh bukan deh
“saya bisa jelasin pak. Tapi tolong angkat alvin dulu.. berat ini...!” kata sivia
rio dan iel yang baru tiba tanpa babibubebo langsung mengangkat alvin ke uks, toh mereka bisa minta penjelasan dari alvin nanti
“sudah semua bubar!!!” perintah pak ivan lalu menggeret (????) sivia ke ruang BP
@ruang BP
“jadi... bisa kamu jelaskan?” tanya pak ivan
“jadi.....................................................” sivia menceritakan semua.. mulai dari dia nabrak alvin.. sampe alvin pingsan
“oh iya sudah sekarang silahkan kembali ke kelas kamu” kata pak ivan
Sivia yang keluar dari ruang BP Cuma pasang tampang MADESU, ia yakin setelah kejadian yang -GUBRAKK-BANGET- tadi dia bakal dapet buanyak surat anceman dari pens alvin yang bejibun
@ IX-IPA-1 -permanentclass-
“ahhh alvin itu!! Zzzzz SHITTYDAMNIK!!!” kat sivia kesal begitu sampe di tempat duduknya
“eh.. lo tuh.. padahal cinta kan?” kata agni
“you know? NEVER!!”kata sivia kesal
“alah never ato forever?” ledek ify
“zzzzz oke oke .. gue emang suka! Tapi kan ga gitu juga caranya..” kata sivia
“yeee emangnya tadi tu gmana ceritanya sih?” tanya agni
“jadi..........................................” sivia menceritakan semua dari A-Z
“ohhhhh” ify-agni ber koor ria
BRAKK
“EH CEWEK GANJEN! LO JANGN DEKETIN COWOK GUE YA!” kata seorang cewek yang tiba tiba menggebrak meja sivia
“eh SHILLA GUE GA GANGGU COWOK LO! DIA YANG TIBA TIBA PINGSAN! MANA GUE TAU!” kata sivia kesal
“AWAS LO YA!” teriak shilla kesal, lalu meninggalkan sivia
“udah lah vi..” kata agni
“eh bio 3!” kata ify.
“yuk..”
Sepasang mata itu makin geram melihat keberadaan sivia, dan shilla yang KATANYA pacar alvin yang ternyata sekelas dengannya dan alvin
Sementara itu @UKS
Alvin yang baru sadar langsung dibrondol banyak banget pertanyaan dari rio dan iel yang membolos pelajaran bio3
“STOOOP!! Oke gue jelasin satu satu.. jadi.. tadi sivia nabrak gue.. nah kita tuh jatoh dan dia nimpa gue.. kepala gue ke antuk lantai..trus gue ngeliat bayangan banyangan gitu..gue liat sivia lagi di iket di rumah gede.., gue bangun gue liat ada sivia.. kepala gue berasa pusing banget dan gue ga tau lagi” jelas alvin panjang kali lebar kali tinggi sama dengan volume persegi panjang (??)
“lo liat masa depan lagi?” tanya iel mulai serius
Alvin hanya mengangguk
“udah berapa kali hari ini?” tanya rio
“2..”
“hmm lo pulang sekarang!” kata iel lalu pergi ke permanen class
“he? Ah ga usah ya yo.. gue ga mau pulang..” kata alvin
“bego lo ya? fisik lo tuh down bego!! Kalo drop gmana??” kata rio mulai keras
“tapi.. acha? Via gmana?” tanya alvin
“acha biar gue ntar yang anter balik, via biar iel yang kasih tau! Lo pulang!“ kata rio
Alvin ga bisa ngelawan lagi temennya itu..dia tau rio bisa berubah keras kalo udah menyangkut kesehatan
Iel kembali dengan membawa tas alvin, “yok.. gue anter.. gue ga kan biarin lo pulang naik motor dengan kondisi lo gini!” kata iel
“lo ksini lagi gmna?” tanya alvin yang sudah berdiri.. masih di bantu sama rio
“itu gampang.. sebelah rumah lo kan ada pangkalan ojek..” kata iel
“thanks ya yel..” kata alvin berusaha melepas pegangannya pada rio yang malah mengakibatkan ia jatuh lagi
“bego lo ya!” bentak rio
“sorry yo..” jawab alvin masih lemah
Pemilik sepasang mata yang tadi ternyata juga melihat hal itu.. ia juga cemburu.. pdahal rio hanya membantu alvin berdiri “lo juga ga selamat!!”
DEGG
Alvin memejamkan matanya bayangan itu muncul lagi
“yo..shilla yo..” kata alvin lemah lirih :p
“hah?”
“shilla bunuh diri!” kata alvin lemah
“maksud lo?”
“ga tau yo.. kepala gue pusing” jawab alvin
“yaudah yaudah.. udah 3 kali ini.. besok lo ga usah masuk ya.. istirahat!” kata rio
“yel biar gue yang anter ni anak bentar pake mobil gue lo bawa motornya..” kata rio lagi
Alvin pasrah saja. Percuma menolak.. tak ada gunanya juga
Setelah izin ke guru BP dan guru piket rio dan iel mengantar alvin, melewati kelas bio3.. semua psang mata menatap alvin yang masih tergolek lemah di kursi roda yang memang di sediakan di sekolah itu
Bisik bisik tetangga(huahahahahaha) mulai merambah di kelas itu.. wajar? Iya.. terakhir mereka melihat alvin seperti itu salah satu guru mereka mati bunuh diri.. mereka langsung bergidik ngeri.. hanya sepasang mata yang tersenyum menatap alvin seperti itu “maafkan aku vin.. ini lebih baik.. “ batin pemilik mata itu
Sesampainya..
@rumah alvin
Setelah membaringkan alvin di kasurnya, iel minta penjelasan atas perkataan alvin tadi
“nah jelasin!” kata iel ga nyante
“sabar dikit nape?” tanya rio
Alvin Cuma cekikikan
“oke oke.. jadi tadi gue liat kalo sivia di iket di rumah gede di tengah hutan.. rumahnya familiar.. waktu gue coba buat liat lagi gue pingsan.. nah tadi gue ada liat shilla digantung ato gantung diri gue ga tau di daerah pojok ruang kelas kita..” jelas alvin
“oke hmm.. ntar gue bakal bantu lo supaya mereka baik baik aja oke?” kata rio mencoba menenangkan alvin
“eh lo ga kan bunuh diri kan? ya kan?” kata iel ngasal
“bego lo..” kata rio sambil noyor kepala iel
“ga lah.. “ kata alvin
“yee soalnya terakhir lo mimpiin ada orang mati lo mau bunuh diri..” kata iel
“heheh khilaf yel..:p “ kata alvin
“oh iya sampein ke via.. dia pulang jangan sendirian.. shilla jangan jalan ntar malem” kata alvn
“siiiip”
Akhirnya setelah berpamitan dengan alvin iel dan rio kembali ke sekolah, karna sudah di pelajaran terakhir mereka hanya duduk di kelas permanen
Pulang sekolah......
“cha.. pulang yuk” ajak rio
“eh kak rio.. um.. kak alvin drop ya kak? Huuuh susah deh punya kakak susah di atur.. acha kan tadi udah blang dia ga usah masuk!” kata acha malah ngomel ga jelas
“udah udah.. kakak kamu Cuma kambuh aja tuh.. ayo pulang..” ajak rio
“iya kak...”
Mari lihat iel....
“shil vi!! “panggil iel
“hah?”
“shil vi! Gue mau ngomong dulu!” kata iel
“napa??” jawab sivia ketus
“kenapa yel?” kata shilla
“vi.. lo pulang jangan sendirian.. shill lo jangan jalan ntar malem!” kata iel
“hah? Apa urusan lo???” kata sivia
“ayolah.. ini pesen alvin! Plis...” kata iel
“au ah.. gelap..” shilla dan via malah pergi tanpa menghiraukan perkataan iel
‘uuh serah deh.. awas aja kalo besok pagi lo udah pada jadi mayat!’ kata iel kesal
Lalu iel berbalik dan terkejut menatap sesosok orang yang tiba tiba muncul
“CAKKA!”
“hehe..” cakka menyeringai lagi.. itu kembali menunjukan ukuran taringnya yang tak normal
“kenapa?” tanya iel
“eh alvin udah punya pacar?” tanya cakka
“punya..”
“hah? Siapa?” tanya cakka
“euummm zevanaah tuh temennya acha adek alvin” kata iel
“oh..”
“eh pulang sendiri lo?” tanya iel
“ga ntar gue di jemput kok,...” kata cakka
“oke gue duluan ya...” kata iel lalu berlalu meninggalkan cakka
Mari lihat rio dan achaaa
“eh kak lewat jalan svengali yah..” kta acha
“kenapa?” tanya rio bingung
“eumm ada deh..” kata acha tersenyum misterius
Akhirnya rio menuruti keinginan acha.. betapa terkejutnya mereka melihat jalanan disana hancur tampak dirusak.. lalu rio memutuskan untuk bertanya pada seseorang yang kebetulan lewat]
“eh mas.. ini kenapa?” tanya rio menunjukan ke jalanan
“tadi pagi ada tawuran mas.. “ kata orang itu
“oh makasih mas..” kata rio..
Acha bergidik ngeri. Andaikata ia mengabaikan perkataan alvin.. mungkin dia sudah ikut babak belur layaknya jalannan itu
“nah jelasin!” kata rio
“eumm.. tadi kak alvin....” acha menjelaskan semua yang terjadi tadi pagi....mulai dari alvin yang males sarapan.. alvin yang tiba tiba bengong.. alvin yang nolak di ajak ke rumah sakit sampe alvin yang nyuruh dia ga boleh lewat jalan svengali
“eh. Cha! Pokoknya besok alvin jangan masuk yah..” kata rio
“kenapa kak?” tanya acha
“alvin tadi pingsan tau dia liat ampe 3 kali..” kata rio
“eumm... sip kak..”
Tak terasa mereka sudah sampai di rumah alvin dan acha
“hmm sampe sini aja ya..” kata rio
“makasih kak...”
Acha masuk ke rumah.. sepi sunyi.. perasaan itulah yang selalu menerpanya.. pembantu? Udah pulang.. satpam? Di pos lah.. kak alvin??nah ke kamar kak alvin ajalah..
TOK TOK TOK
“kaaak!! Ini acha..” kata acha sambil ngetok pintu kamar alvin
“hmm.. masuk aja cha..” kata alvin masih lemah
“euuumm ..ka.. KAKAK!!! PAKE BAJU DONG!!” teriak acha kaget liat kakaknya Cuma tidur pake boxer doang(huahahahha)
“a elah chaaa panaas...” kata alvin merengek (??)
“iihh kakak! Pake!!” kata acha masih nutup matanya
“heeeeeeeh iya deh..” kata alvin pasrah
Setelah selesai acha membuka matanya lagi
“ihh kakak nih udah gede! Ga malu apa?” tanya acha
“malu? Ih waktu kecil aja biasa kok sekarang gini?” tanya alvin
“kan bedaaaa” kata acha kesal
“udah adek kakak jangan ngambek” kata alvin mengelus elus kepala acha
Acha hanya tersenyum dengan kakaknya itu.. tapi ia menyadari satu hal, tangan alvin panas banget
“bentar kak...”
“eh mau kemana?” tanya alvin
Acha kembali dengan termometer
“diem!” bentak acha
“emut ini” kata acha lagi
Alvin gelagapan dengan termometer di mulutnya *ummm unyuuu pasti lucu deh alvin rrrraaaaarrww (??)*
Acha tertawa melihat muka cemberut kakaknya, mana pipinya di gembungin lagi chubby ooowoow chubby, dengan termometer di mulutnya.. “diiih kkaak lucu banget.. udah lama ga liat kak alvin kayak gini :p “ kata acha
Tiiiiiit~
Siiiing~~~
“nah.. hmmm.. HAH? 41derajat!!! KAKAK KE DOKTEEEEER!!!!!!!” kata acha kalang kabut
Alvin menatap acha cengo
“ga ga.. huuumm jangan ke dokter kakak ga boleh nyetir..”
“emmm jadi telpon kak rio...”
“eh jangan.. ntar ngerepotin”
“duuuh gmana ya...”
Acha komat kamit ga jelas alvin mah diem aja.. dia malah duduk senyum senyum gaje ngeliat adiknya itu kayak cacing kepanasan kular kilir sana sini muter muter udah kayak gosokan :P
“NAH! Telpon dokter!!” kata acha tiba tiba berhenti tepat di depan alvin, alvin kaget lalu terjungkal ke belakang.. untung dibelakangnya itu kasur
“hehe maaf.. “ kata acha
Tak lama dokter pun datang, alvin pun di periksa
“emm nak acha.. kakak kamu mengalami panas tinggi takutnya dia bisa pingsan atau malah kejang.. besok usahakan dia tidak sekolah dan harus tidur yang cukup ya.. ini obatnya..” kata dokter itu lalu pergi
“tuh kak! Euuuh kakak tuh nurut dikit napa si? Pokoknya besok jangan masuk sekolah! Awas kalo ngeyel..” kata acha
“kakak ga bisa janji cha.. ga bisa..” kata alvin
“kenapa gitu?” tanya acha
“perasaan kakak ga enak cha..” kata alvin lirih
“eumm kalo gitu malem ini acha tidur disini ya..” kata acha
“hee??”
“ayolaaah acha yakin kok kakak ga ngapa ngapain acha.. kakak kan kakak kandung acha..” kata acha manja
“heummm.. gmana ya..??” tanya alvin
Melihat wajah memelas acha alvin hanya mengangguk pelan
“hyaaaa asssiiikkk! Eummm kak.. idupin tipi yah yah yah.. “ akta acha cengengesan
“yee udah nonton lah... tapi kalo udah jam 6 bangunin kakak yah “ kata alvin
“wokeeeh..”
Sementara itu... shilla..
“eh.. kalung gue! Aduh ketinggalan di meja kelas lagi! Ahh sialan! Eumm pak anter saya ke sekolah lagi ya!!” kata shilla
“sip non..”
Sekolah....
“eh shill.. ngapain?” tanya seseorang
“emm nyari kalung gue..” kata shilla
“oooh.. gue bantuin ya.. eh tu supir lo suruh pulang aja.. kasian” kata orang itu
“emm iya deh...”
Beberapa jam kemudian...
“eeuuiiihh.. udah jam 7 malem gini emm kalo ga ketemu gue pulang aja deh,...” kata shilla kesal
“eh shill ini kan?” kata orang itu
“ah iyaaaa.. wah thanks banget ya..do” kata shila lalu memeluk orang itu
CLEEB
“AAAW WHAT THE....” kata kata shilla tak terselesaikan
“hahaha this is better now.. grenshillaver vrensofa!” kata orng itu menyeringai sambil memegang suntikan yang tadi ia tusukkan ke shilla lalu memainkannya
“tapi kenapa? Salah gue apa?” kata shilla yang masih setengah sadar
“salah lo? LO UDAH DEKETIN PANGERAN GUE!! “ kata orang itu
“pangeran lo? Alvin?” tanya shilla yang berdiri sempoyongan pengaruh entah obat apa yang di suntikkan orang itu.. yang pasti shilla merasa kepalanya nge-fly
“iyaaa..”
“berarti lo....”
BRUKK
Shilla pingsan....
“hmm you’re so beautiful, but now you must be die baby..” kata orang itu lalu menyeringai sambil mengangkat dagu shilla
JLEEEB
Croooot *au ah gatau bunyinya* darah memuncrat dari perut shilla ternyata orang itu juga telah menusuk perut shilla denga pisau yang daritadi ia sembunyikan di belakang punggungnya
TEES TES TES
“tetes demi tetes.. termuncrat... dari tubuhmu.. ini memang indah.. semuaa hanya bagiku.. aku senang dengan sangat melihatmu.. ohpergilaah aaaahh pergi darinya.. kamu hanya penghalang bagikuu untuknya..” (d’masiv – luping judulnya.. kalo ga salah tak bisa hidup tanpa mu)
JLEEEB
“haa ini dia ganjaran buat cewek yng suka lirik lirik pangeran”
orang itu bernyanyi sambil membenarkan posisi shilla seakan akan shilla bunuh diri.. menggantungnya di atap
“hmm dengan gini lo ga bakal ganggu alvin lagi... nah.. sekarang gue pasang yang satunya.. azevathena therevo dan grenshillaver vrensofa.. hmm besok sekolah ini bakal gempaaaar!!!...” gumam orang itu ga jelas
Ia pergi ke toilet membersihkan darah shilla lalu pulang kerumahnnya dengan motor miliknya
Di sebuah villa di tengah hutan
“malem sivia permalove... uhh kamu tuh cantik tau ga! Tapi sorry gue ga pernah napsu liat cewek.. apalagi kayak lo :p emmm siv kamu mau tau ga apa salah kamu?” kata orang itu mencolek dagu sivia, sivia membuang muka
“dih jual mahal lagi lo!” kata orang itu
Orang itu memegang pipi sivia dengan kedua tangannya persis dengan apa yang sivia lakukan ke alvin tadi
“lo ga ada salah sayang... gue Cuma perlu lo.. buat mancing supaya alvin dateng kkesini! Dan.. gue bisa bunuh dia” kata orang itu membelai pipi sivia, sivia bergidik ia terus mundur... hingga akhirnya mentok (??) namun tiba tiba
TOK TOK TOK
“ah.. sialan!..” kata orang itu.. lalu ia meninggalkan sivia yang ketakutan lalu membuka pintu
“malem uncle...” sapa seseorang dari luar
Sivia samar samar menatap orang tersebut dan betapa terkejutnya via melihat siapa yang datang..
@alvin’s home
“eeehh hmmm” alvin merenggangkan otot ototnya
“hoooaaaahmm cha .. achaa.. ” panggil alvin
“eh kakak.. hehe maaf lu bangunin.. “ kata acha
“udah gapapa.. udah jam 8 gini.. kamu tidur gih.. kakak mau tidur lagi :p” kata alvin
“emmm iya deh.. guten nacht bruder” kata acha
“guten nacht..” kata alvin lalu mencium kening acha
Jam 2 subuh ke esokkan harinya
“RIOOOOOO!!!!!!”
Alvin teriak ia terbangun dari tidurnya.. perasaan tak enak menyelimuti tubuhnya.. panasnya makin menjadi padahal suhu di kamar itu sudah 15derajat, keringat bercucuran dari sekujur tubuhnya napasnya terengah engah seakan ia tengah dikejar oleh dengan kecepatan cahaya, tubuhnya gemetar mengingat apa yang tadi terjadi dalam mimpinya, ia menjambak jambak rambutnya, mukanya pucat... sangat pucat malah
Acha yang kaget karna alvin tiba tiba berteriak dan langsung shock melihat apa yang terjadi pada alvin sekarang, tragis.. satu kata itulah yang tergambar dari apa yang terjadi pada alvin sekarang
Acha menatap kakaknya itu ia langsung memeluknya
“kakak.. kakak kenapa? Kakak ... sadar kak.. sadar..” kata acha
Perlahan alvin mulai berhenti menjambaki rambutnya ia masih diam pandangannya kosong.. badannya gemetar suhu tubuhnya makin naik, ia menoleh ke acha lalu menatapnya sayu
“cha.. kakak ga mau punya kekuatan ini cha... kakak ga mau!!” kata alvin setengah berteriak
“kak.. sadar kak liat acha.. liat mata acha.. “ kata acha
“kakak ga mau cha! Gamauu!!” kata alvin langsung menangis (??)
“udah udah.. kak.. sekarang kakak ceritai semuanya.. limpahin semua ke acha! Kasih tau acha kak.. kakak liat apa..” kata acha setengah menangis
Akhirnya alvin bercerita tentang apa yang ada di mimpinya. Sesuatu yang ia harap tak benar benar terjadi di kenyataan
“rio cha.. rio..” alvin berusaha menekan tangisnya
“iya kak.. kak rio kenapa?” tanya acha melepaskan pelukannya
“tadi gue liat rio di tuja*ditusuk* orang cha.. iel juga..” kata alvin
“HAH?”
“dan ada gue disitu cha.. tapi gue ga bisa bantu dia.. gue di iket.. ada sivia juga.. hhh.. cha.. salah gue apa cha? Salah gue apa?” tanya alvin
“kakak ga ada salah kak! Kakak ga salah apa apa..” kata acha kembali memeluk alvin.. ya dia tau alvin dalam kondisi labil, terakhir alvin seperti itu. Besoknya ia berniat loncat dari gedung sekolah
“ya udah.. kakak tidur dulu yah.. nih..” acha kembali menyumpel kan*heh??* termometer
“kakak harus tidur.. kakak mau sekolah kan? kalo suhu tubuh kakak ga turun juga.. jangan harap kakak, acha izinin ke sekolah.. yang ada kakak acha kurung di kamar...” kata acha
“hmmm hahha kakak tuh imut banget deh.. gemes deh acha..” kata acha mencubit pipi alvin yang kembali ia gembungkan
“emm acha ke bawah dulu ya.. acha mau ambil air anget.. buat ngompres kakak.. “ kata acha masih dengan sisa sisa tawanya
GREBB
“eh?”
“janan vinngalin kakak tsendilian csha” kata alvin ga jelas
“iya kakak ku sayang..” kata acha lalu berlalu di balik pintu
Ia tertawa mengingat tingkah kakak satu satunya tadi.. manja.. itulah alvin jika sudah begitu sifatnya bisa kembali seperti anak umur 3 tahun.. jadi manja banget unyuuu :p
Sesaat kemudian acha langsung kembali dengan seteko air hangat
Ia tau kalo alvin sudah manja gitu ga boleh di tinggal lama lama
“nah.. sekarang diiieeem!” kata acha
“hmmm udah agak turun jadi 38.. nah tidur ya kak..” kata acha
Diam terjalin diantara keduanya
“em cha..” panggil alvin menatap acha yang masih sibuk mengompresnya
“ya kak..?”
“kita aneh ya? Harusnya kan kakak yang jagain kamu.. bukan kamu...” kata alvin
“udah gapapa.. kita saling menjaga oke?” kata acha
“hmm makasih ya sayang..”
Acha mendekati tivi dan menyalakannya
“kembali ditemukan.. sesosok mayat yang tidak diketahui identitasnya meninggal dunia dalam keadaan tak wajar.. tak ditemukan satu pun luka memar di sekujur tuuhnya.. hanya ada bekas luka yang diduga gigitan di bagian lehernya”
“ah.. cganti cha...” kata alvin
PAGINYA0...........................
Sinar matahari pagi yang sungguh menyilaukanmasuk dengan melewati jendela kamar alvin, dan sukses mengganggu tidur si pemilik kamar
“hmmm” alvin terbangun layaknya vampire china yang dilepas kertas mantranya. *HAHHAHAHA*
Mata sipitnya mengedar ke seluruh kamar.. tangan kirinya meraba raba kepala acha.. sedangkan tangan kanannya meraba raba meja kecil di samping tempat tidurnya, dan si mata sipitnya masih fokus melihat ke depan.. TV menyala ..
“chaa bangun cha!! Chaaa.. udah jam tujuh ini!” kata alvin yang mulai sadar sepenuhnya
“euuummm iya kak iya hooaaaemmm” kali ini acha yang bangun kayak vampire china
“eh cha lo semalem nonton tipi lagi ya?” tanya alvin
“hmm iya.. “
“dan lupa matiin tipi lagi kan???”
“hehe tau aja..”
Akhirnya merekabersiap ke sekolah setelah sebelumnya suhu tubuh alvin di periksa lagi oleh acha.. dan menunjuk ke angka 37 angka yang terbilang agak normal untuk suhu tubuh manusia
Saat sarapan.. tivi di ruang tamu di nyalakan
“ditemukan mayat 2 orang siswa di SMA DERENVA, keduanya telah tewas dengan keadaan mengenaskan.. setelah di identifikasi.. kedua mayat itu adalah azevathena therevo dan grenshillaver vrensofa keduanya ditemukan gantung diri di atap ruang kesenian.. setelah di selidiki kemungkinan mereka menginggal sekitar jam 6-8 kemarin malam.. namun hingga sekarang belum di ketahui siapa pelaku tindak pembunuhan itu”
PRANGG
Piring yang dibawa alvin jatuh dan pecah
“......”
“kak..”
“.....”
“kak..”
“....”
“kak alvin!!!”
“hah?”
“kak kenapa?”
“itu..” kata alvin sambari menunjuk ke tivi”
“ya ampuuun!!! Kak!”
“cha! Kita harus ke sekolah sekarang!!”
Mereka pun melaju ke sekolah setelah sebelumnya membersihkan pecahan piring yang tadi jatuh..
Mereka menggunakan mobil milik alvin karna tiba tiba hujan deras melanda jakarta
Alvin mengendarai mobil dengan sangat tidak santai perasaan takut-khawatir-sedih mencampuri hatinya.. keringat mulai bercucuran padahal pagi itu sangat dingin.. dengan kecepatan yang cukup tinggi akhirnya mereka sampai ke sekolah
“kakak! Kok pake ngebut segala sih?” tanya acha
“sorry cha...”
“ALVIIIN!!!” panggil rio dan iel dengan wajah pucat.. sedangkan cakka mengikuti dari belakang
“udah ga usah di jelasin gue udah tau!”
“trus sekarang gimana vin?” tanya rio
“kita serahin ke polisi.. kita ga bisa buat apa apa lagi... ” kata alvin berusaha tenang.. padahal.. hatinya mungkin lebih gundah dari semua orang
“lo yang sabar ya vin..” kata iel
“hmm.. thanks yel..”
“emm tremenin gue yo yel, gue pengen liat mayat mereka..” kata alvin
“tapi vin.. nanti lo...” belum selesai rio bicara
“KALO GA MAU GUE BISA SENDIRI!” bentak alvin cukup keras
Akhirnya rio dan gabriel memilih untuk diam dan mengikuti alvin ke TKP –TempatPerkaraKejadian- .... sedangkan acha memilih untuk tetap ditempat.. dia tak mau mesti mendapat mimpi yang macam macam kalau melihat mayat zeva-shilla, mengingat ia memiliki ingatan fotografis yang sangat kuat
-TKP-
Mengenaskan.... satu kata itulah yang pertama terlintas pada pikiran kalian jika kalian melihat sosok mayat tak bernyawa itu.. namun lain halnya jika kalian adalah seorang psikopat seperti saya (NO!! GUE NORMAL!!) kalian akan berkata “hmm not bad.. tapi kurang bagus.. harusnya... begini begini begini....”
Mayat shilla masih terpampang di atas atap.. kedua matanya hilang jika kau menatap lurus kebawah maka kau akan menemukan 2 buah bola..-bola-mata-shilla- dan bibirnya terkoyak sangat lebar rambutnya yang dulu sangat tergerai panjang kini acak acak dan beberapa bagian tokak-botak-
tangannya terlihat bekas sayatan sayatan dengan darah yang tlah menghitam.. baju terusan berwarna putihnya telah berubah menjadi corak corak merah-yang-menghitam kakinya yang tampak dibedah menampakkan otot otot serta daging dan darah yang telah menghitam
Tak jauh tragis dari shilla. Zeva juga masih digantung di atap.. bibirnya jelas terkoyak sama sepeerti shilla, bedanya matanya masih tetap utuh di tengkorak nya.. hanya saja kedua tangannya yang biasa menggandeng alvin kemana mana hilang..
sejurus dibawah mayatnya.. kedua tangan zeva tergeletak dilantai.. menyilangkan dan seakan menunjuk sesuatu.. kemeja putih-seragam-sekolah yang ia kenakan sekarang tercampur dengan bercak bercak darah.. sebuah pisau-bukan-perak menancap tajan tepat di dada sebelah kiri-jantung
Tubuh alvin seakan kehilangan otot dan tulang.. sistem koordinasi tubuhnya seakan berhenti bergerak.. rahangnya mengeras menatap sosok dua mayat tersebut.. layaknya penderita ataxia alvin diam tak berkutik.. perlahan ia mulai mengontrol sistem koordinasi tubuhnya agar menjauh mundur dari hadapan kedua mayat itu perlahan.. dan jatuh-terduduk-lemas di pinggir dinding
Kedua tangan alvin bergerak menutupi mukannya yang memerah ingatannya kembali berputar pada mimpi yang pernah terlintas beberapa hari yang lalu.. ya alvin menyesal.. menyesal tidak memperingatkan merekasecara langsung.. menyesal telah mengetahui sebelumnya namun tak dapat mencegahnya.. menyesa memiliki kemampuan yang menurutnya sangat menyusahkan
“AAAAAAAAAAAAARRRRGGGGGGGGGGGGGGGHHHHHHHHH DAMNN!!!!!!!!!!!!!!!”
“vin udah.. santai.. oke.. relaks.. kita keluar sekarang..” kata rio langsung memapah alvin keluat dari TKP
“vin! Sivia hilang vin! SIVIA HILANG!!!” kata ify tiba tiba muncul
“maksud lo?” tanya iel
“iya.. dari kemaren siang sivia belum pulang ke rumahnya.. dan sampe sekarang ga ada kabar.. hp-nya di hubungi tapi katanya di luar jangkauan” kata ify
BLANK...
BRUKK
Alvin jatuh dan terduduk –again-
“hhh..cha..cha..hhh”
“lha vin.. vin!!“ rio dan yang lainnya bingung menatap alvin yang tiba tiba jatuh terduduk itu
Acha langsung mengambil sesuatu dari tas alvin obat? Ga tau deh itu apa
“sivia cha.. sivia bahaya...” kata alvin lirih
“hmm kakak minum dulu deh.” Kata acha sambari menyodorkan minum
Setelah kondisi alvin agak mendingan mereka memulai diskusi untuk menyelamatkan sivia, di cafe terdekat.. wajar.. para murid di suruh pulang karna para polisi ingin menyelidiki lebih lanjut tentang kematian dua gadis itu
@cafe
“oke.. jadi lo tau ga vin tempatnya?” tanya rio
“hmm dari yang gue liat, daerah hutan.. di dalam vila kecil” kata alvin
“kalo gitu.. kita baru bisa besok dong..” kata iel
Semua mata menuju padanya, meminta penjelasan atas maksudnya tadi
“oke.. jangan menatap aku seperti ituuu.. maksud gue hari ini kita selidiki dulu hutannya.. nah besok kita baru kesana” kata iel
“apa ga terlambat yel?” tanya rio
“hmm engga deh.. kalo liat dari kondisi shilla zeva tadi gue ngerasa pelakunya sama.. tapi kayaknya sivia di culik oleh orang yang berbeda tapi tujuannya sama.. dan kalo penyelidikan gue bener.. shilla dan zeva itu Cuma pembukaan doang, sivia itu klimaksnya.. dan itu ditujukan ke lo vin!” kata iel
“maksud lo?” tanya alvin bingung
“tadi gue pura pura liat ke polisi, ada barang bukti gitu ada surat dan katanya surat itu diletakkan diantara tangan zeva yang tadi di silangkan, yang isinya ‘ siapa saja yang ganggu pangeran gue bakal mati kayak mereka berdua.. zeva yang katanya pacar pangeran.. shilla yang ngaku ngaku pacar pangeran’ nah.. zeva kan pacar lo vin! Shilla ngejer ngejer lo.. ya kan?” tanya iel
“terus sivia?dan berarti sivia jadi pancingan buat gue gitu?” tanya alvin
“ya gitu..”
“oke oke.. sekarng kita check hutan hutan yang ada di sekitar sini..” kata rio..
“emm apa kita ga sebaiknya ikut ke pemakaman zeva dan shlla” tanya ify
“hmm.. oke kita kesana nanti sore kan?” kata iel
“besok kumpul lagi di sini jam 8..” kata iel lagi
“yo.. yel.. lo bedua mesti hati hati.. perasaan gue ga enak” kata alvin setengah berbisik
“sip”
Setelah dilakukan otopsi dan visum pada mayat.kedua jenazah di serahkan kepada keluarga maring masing dan siap dimakamkam pukul 4 sore setelah ashar
@pemakaman
Suasana haru biru masih menyelimuti keluarga dan sanak saudara kedua jenazah yang di semayamkan di taman baka perceson
Setelah beberapa prosesi semua pelayat dan teman teman pulang ke rumah duka untuk yasinan, tinggallah alvin sendiri diantara dua gundukan tanah merah yang masih gembur..
alvin meratapi kedua nisan itu secara bergantian kacamata yang ia gunakan taksanggup menutupi kesediahan yag terpancar dari wajahnya.. tak ada tangis atau sungai kecil mengalir di kedua mata alvin hanya saja.. kedua matanya tampak merah.. merah semerah darah...
Malamnya di rumah rio...
Malam ini rio memutuskan untuk menggenjreeng gitarnya
“hmm.. gue kok ngerasa ini ada hubungannya dengan dia ya?” kata rio lirih
“hmm.. okelah kalo gtu gue sekarang mau ke rumah dia.. ajak alvin ga ya?”
“ahhh ga deh..”
Rio pun menaruh sembarang gitarnya dan mengambil jaketnya.. lau pergi dengan motornya
Di tempat tujuan rio...
“dugaan gue bener! Anak itu memang ga beres..” gumam rio
@rumah alvin
Drrrrt drrrrt drrrrt drrrrt
handphone alvin berbunyi
rio’s calling
“vin.. gue tau pelakunya! Besok gue kasih tau tempatnya..” kata rio
“oke oke.. sekarang lo dmana?” tanya alvin
“otw ke rumah”
“sip sampe ketemu besok...”
Back to rio..
Rio meng-sms tempat itu ke alvin
“okey sekarang gue balik...”
Saat rio akan menggunakan helmnya tiba tiba.....
BUGGGG
“aw..”
Seseorang telah memukul tengkuk (leherbelakang) rio
BRUKK
“anak kecil.. ini bukan saatnya main detektif detektif-an” kata orang yang memukul rio lalu menyeret paksa rio masuk ke vilanya
“om apa apaan ini?” tanya orang yang kedua yang tiba tiba muuncul dari balik pintu
“halah diam kamu!!!” bentak orang yang dipanggil om itu
“ga bisa gini om!!”
BUGGG
BRUUKKK
“dasar anak anak... ganggu aja bisanya!!”
@alvin’s home
Drrrt drrrt
1 neue postfach
From = mario stevaling
“rumah om lo! Dan gue rasa gue bener”
“hah? Om arif??? Pasti rio ngaco deh.. “ kata alvin cukup terkejut melihat sms dari rio,
Tidak susah untuk menemukan om si alvin.. karna alvin hanya memiliki satu om.. arif.. dan selama ini arif tak pernah berbuat atau sekedar berniat jahat padanya.. well. Itu baru pemikiran alvin kan?
“okey.. mungkin gue mesti tidur dulu..” kata alvin
*skip time.. maaf penulis malas menceritakan bagaimana gaya alvin tidur :p *
Paginya.....
“KAK ALVIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIN!!!!!!!!!!!!!!!! UDAH SIANG!!!!!!! KATANYA MAU KUMPUL!!!!!!” toa acha dari luar kamar
“ahhh.. iyaaa” kata alvin pelan
“errrr cepet!!!”
30menit kemudian...
“cha.. kamu ikut?” sapa alvin dari meja makan
“mungkin enggak kak.. acha ada janji sama temen acha..”
“hmmm lemme guess who..ozy...??” tebak alvin
“brilliant!! Yeah yeah yeah..” kata acha joget ga keruan =__=””
“udahlah cha hahaha lo imut banget tau...” kata alvin mencubit pipi acha
“ih ga nyambung!” kata acha
“hehe pembalasan yang kemaren..” kata alvin naik turunin alisnya
“ih kakak iiih...”
Drrrrt drrrrt drrrrt drrrt
“cha.. gempa ya? Kok mejanya geter?” tanya alvin
“ih kakak! Itu hapenya geter..” kata acha
“oh hahahha..”
Gabriel’s calling
“halo yel..” sapa alvin
“GAWAT!!!! URGENT!!! URGENT!!!” kata iel teriak ga sante
“apanya? Santai santai oke relax..”
“hh.. rio.. LOST!!!!!!!!!!!!!!!”
“WHAT THE??????? DON’T KIDDING ME NOW!!! IT ISN’T FUNNY YEL!!!!”
“nyante woooi!!!! Gue juga ga becanda! Ini nyata vin!! Nyokap rio bilang.. semalem dia pergi dan ga balik balik..trus hapenya di telpon ga aktif,...” kata iel dari ujung telpon
‘jangan jangan...’
“Helllloo alviiin!! Your soul is still there kan????” kata iel
“eh.. iya.. emm sekarang kita ke drevenzel cafe.. inget Cuma berdua.. bilang ke ify sama cakka... ga usah ikut bilang aja batal hari ini..” kata alvin
“oke tunggu gue..” kata iel
“cha.. kakak pergi duluan ya.. hati hati jalan sama ozy.. jangan ke mall charyyzy bahaya..” kata alvin lalu menge-cup ato lebih biasa dikenal dengan mencium kening acha
“kakak juga hati hati ya kak..” kata acha
“always...”
@cafe drevenzel
“so.. maksud lo apa vin?” kata iel
“nih.. ini sms terakhir yang gue terima dari rio..” kata alvin
“om lo? Om arif?” tanya iel
“yeah..dan entah dorongan apa.. tapi gue yakin banget clue itu bener...” kata alvin
“jadi kita kesana?” tanya iel agak ragu
“yeh.. harus!”
“tapi vin resiko lo gede.. lo bisa mati..” kata iel
“maksud lo?” tanya alvin bingung
“gini.. lo itu satu satunya penghalang dari om lo buat dapetin seluruh kekayaan bokap lo dan sodara kembar bokap lo..acha.. dia ga kan jadi penghalang, yah mengingat acha hanya anak angkat..” kata iel lirih
“tapi om arif ga gila harta yel!” kata alvin mulai emosi
“jangan emosi dulu.. inget vin.. uang itu bisa menggelapkan mata orang!! Inget!” kata iel
“hhhh oke.. apapun resikonya.. demi rio dan sivia.. gue bakal lakuin yel..”
“lo cinta sama sivia?” tanya iel
“hhh .. emmm .. gatau deh..” kata alvin ragu
“well whatever in your heart.. gue dukung lo nyelametin mereka.. so kapan kita mulai?” tanya iel
“siang ini!...”
“well sekarang kita ngapain?” tanya iel
“yel.. lo punya kan?” tanya alvin
“apa?” tanya iel bingung
“bokap lo polisi kan?” tanya alvin menyeringai.. dan untuk pertama kalinya lah iel melihat sesuatu hal dari alvin yang membuat alvin tampak sangat mirip dengan cakka..... taring.... dan matanya.. merah???
Dengan ragu dan agak takut iel menjawab “i..iya...”
“sekarang kita ke rumah lo....” kata alvin masih dengan seringai mengerikan
@gabriel’s home
“ortu lo?” tanya alvin tiba tiba.. cukup membuat gabriel takut karna sejak percakapan terakhir tadi.. dan selama di mobil.. alvin hanya diam sambil sesekali menyeringai.. menampakkan taringnya.. dan jelas sekali itu membuat gabriel bergidik bgeri
“emm bonyok ke LN.. rumah kosong...’ kata iel
“bagus,...”
“hah?”
“brankas bokap lo dimana?” tanya alvin
“HAH? Lo mau maling?”
“udah diem aja! Dimana?” tanya alvin
“emm kamar..” lalu iel mengantar alvin ke kamar bokapnya.. alvin memandang kamar itu dengan fokus tinggi.. lalu berjalan ke brankas..
“lo tau kodenya yel?” tanya alvin
Gabriel menggeleng..
“harusnya lo mengenal bokap lo.. eumm dia dukung negara mana di FWC2010?” Tanya alvin
“dia dukung ***********************” kata iel
“hmm.. oke.. “ lalu alvin mendekati brankas itu..
Deretan abjad dan angka serta kenop dan kunci terpampang di brankas itu...
“NC 1253HZ6....” gumam alvin sambari menekan tombol tombol di situ
Dan...
CKLEKK..
“kok bisa?” tanya iel
“i dunno..” jawab alvin enteng
“hhh... entar ganti ya..” kata iel
“iya..” kata alvin lalu mengambil barang yang ia butuhkan..
“ni buat lo.. ni buat gue..” kata alvin
Iel menatap alvin bingung... untuk apa alvin memberinya shot gun
“well.. sedia payung sebelum hujan yel.. gue rasa kita menghadapi seorang PSIKOPAT” kata alvin enteng BANGET
“oke..”
“hmm bilang ayah lo nih kodenya.. “.qfdmshm. dmfk.mc ro.mxnk aq.yhk” “ kata alvin
“apaan tuh?” tanya iel
“negara jagoan gue :p” kata alvin
“elah kirain apa gitu..” kata iel dengan tampang meremehkan
“emang lo tau apa?” tanya alvin balik balas dengan tampang meremehkan..
“kaga..” kata iel senyum senyum gaje
“udahlah.. mending kita ke villa itu sekarang.. gue ga mau kita terlambat..” kata alvin
*skip time*
“jadi.. lewat sini?” tanyaiel
“iya... ini jalan ke villa lama gue..” kata alvin
“lo yakin ga minta bantuan polisi?” tanya iel
“dan.. memastikan dua temen kita senasib dengan shilla zeva?” Tanya alvin
“oke..”
“inget yel.. kalo penyelidikan lo bener.. gue 100% yakin yang kita hadapi sekarang itu adalah seorang PSIKOPAT” kata alvin
“okelah.. gue serahin sepenuhnya ke lo vin..” kata iel
Setelah lebih dari 30menit mereka berjalan tanpa henti melewati hutan yang lebat.. (dijakarta ada juga yang kayak gt :p hahahah #ngaco) akhirnya sampailah mereka di sebuah rumah.. eh bukan istana yang super gede..
Putih mendominasi warna gedung itu.. putih.. bahkan terlalu putih.. dengan kiasan kartu kartu dalam 52-playingcard jack-queen-joker-king -ace yah.. iel hanya menatap rumah itu cengo.. jujur banyak hal dari alvin yang tak pernah ia tau sebelumnya.. tapi sekarang? Semua terbongkar satu per satu
“yeh.. welcome to my wierd magic villa..’ kata alvin
“eh?”
“yup villa ini punya bokap.. mengingat siapa bokap gue sebelum jadi pengusaha.. lo mesti hati hati di sini.. banyak surprise yang kadang ga berguna..” kata alvin datar
Iel hanya memutar memorinya.. hmm benar juga.. ayah alvin adalah magician sukses yang akhirnya memilih dunia perbisnisan.. leonardo... ralviner leonardo.. anak dari nadia dremaries leonardo dan donnyver leonardo... leonardo.... leonardo...
“iell..” alvin memanggil iel dengantatapan kesal
“mau masuk ga sih?? Daritadi gue panggilin juga!” kata alvin kesal
“heheh iya..”
Mereka terpaku menatap pintu itu.. ga ada gagang hanya dua pintu polos.. polos sekali..
“ini buka-nya gimana??” tanya iel.. lalu ia menatap alvin yang tak lagi berdiri disampingnya..
“ilusi sempurna..crazypianist on ace of spade...” kata alvin.. tatapannya kosong.. tangannya menggerayangi permukaan dinding lalu menekan sesuatu...
“daddy.. i always smarter than you..” gumam alvin tak jelas lalu pintu di depan gabriel terbuka, gabriel yang tak mengerti apa apa hanya terdiam dan pasang tampang cengo
“ayo masuk..” kata alvin datar
Gabriel hanya mengangguk lalu mengekori alvin.. di kepalanya tersimpan berjuta juta pertanyaan tentang kebingungannya tentang alvin.. sosok yang sangat aneh
“sudah jangan kau pikirkan aku ini apa.. ikuti aku saja.. nanti juga semua akan jelas..” kata alvin tiba tiba
gabriel menelusuri tiap tiap inci dari ruang tamu itu.. sedangkan alvin hanya terpaku di tengah ruang.. menatap kosong sebuah lukisan di depannya “9 naga.. ” gumam alvin.. tertulis di atasnya
gabriel mengengar gumamman alvin itu langsung mendekat ke arah alvin
“9? Itu tuh 10..” kata gabriel menghitung jumplah naga
Alvin memegang lukisan itu.. dan menggesernya
“sekarang coba kau hitung yel...” kata alvin
“hmm 1.2.3...9!” teriak iel
Alvin mendorong lukisan itu..
Dan terpampanglah pendangan yang sangat miris baginya..
Sivia...
Rio...
Cakka???
“VIA! RIO! CAKKA???” teriak gabriel histeris
Sivia di-ikat disebuah kursi dengan mulut di plakban(???) dan pipi yang memerah .. tampaknya bekas tamparan..
Rio tergeletak dengan tangan dan kaki di ikat menjadi satu dan luka memar di kepala dan pipi yang membiru
Sedangkan cakka terlihat di rantai kaki tangannya di kerangkeng jendela dengan tubuh cukup mengenaskan.. besetan bekas di cambuk telah menodai kulit putih pucatnya.. dan punggungnya tampak memerah terbakar sinar matahari
“hmmmmmpppthh” erang gabriel yang masih tertinggal di belakang alvin
Alvin menoleh dan dilihatnya lah gabriel sudah dalam keadaan pingsan di peluk dari belakang oleh seseorang tak berdaya dengan pisau di lehernya
Orang itu menyeringai dan menampakkan gigi taringnya.. matanya tampak sangat merah semerah darah- ya dia arif.. orang yang selama ini menjadi wali bagi alvin.. orang yang selama ini alvin anggap orang terbaik yang pernah singgah di hidupnya..
“apa yang kau lakukan pada teman temanku?” tanya alvin kesal
“pembukaan vin.. ya.. agar tak ada yang menghalangi ku..” kata orang itu
Alvin mengancungkan pistolnya.. pistol [era yang alvin isi dengan –silver-bullet
“uuuu alviiin.. takuuuuut” kata orang itu belaga banci
“oh kau lupa? Aku punya dia..” kata orang itu lagi sambil mengancungkan kembali pisaunya ke leher gabriel
“WHAT EVER!!”
DOORRR
Metal (pisau) yang di pegang arif terpental..
“waw.. a best sniper.. as you father.. yeah but.. never smarter than him alvin.. remember who i am? Tanya oarng itu sambil memamerkan gigi gigi taringnya yang siap menerkam gabriel yang masih dalam pelukannya
“okey!! What do you want from me????” tanya alvin kesal
“cukup 1 tanda tangan vin.. dan kau akan ku bebaskan..” kata orang itu
“NEVER!!!!!!” teriak alvin..
“egois...” kata orang itu
“KAU PSIKOPAT!!!” teriak alvin .. dan dengan satu gerak cepat alvin melemparkan pisau ke orang itu
SREEET
“aw.. not bad..” kata orang itu.. yah pisau tadi hanya menggores pipinya
Orang itu menyeka darahnya dengan jari dan meneguk kembali darahnya
Alvin menatap dengan tatapan kosong
Dan dengan fasthand orang itu melempar gabriel sekenanya dan langsung memukul tengkuk alvin yang lengah dengan sikunya
**********
ALVIN POV
Kepalaku terasa sakit sekali.. aku ingin menyentuhnya tapi saat kucoba menarik tangankku rasa sakit menyeruak di pergelangan tangan ku.. punggungku terasa terbakar.. beberapa bagian di perut ku terasa sangat perih aku mulai mencoba membuka mata.. pandanganku cukup kabur untuk menatap jelas sesuatu di depanku.. aku menunduk menatap perutku.. tergambar jelas garis garis merah yang kini mengeluarkan darah yang cukup mengalir dengan deras di tubuhku “cambuk?” pikirku
CTAASSS
CTAAASS
CTAASS
“AAAAAAAAAAARRRRGGGHH”
Suara apa itu? Aku berusaha mengangkat kepalaku-meski-pusing-masih-melanda kini jelas terlihat.. cakka... sedang dicambuk.. tapi dia sudah tidak di rantai lagi.. gabriel masih terpejam ... tapi juga tidak di ikaat. Sedangkan rio dan via telah sadar dan diikat, aku menatap lurus kedepan melihat siapa yang mencambuk cakka
“ARIIIIF!!!!!!! PSIKOPAT LO!!!!!! SIALAN!!!” teriakku
“oooh pangeran sudah sadar rupanya.. emm kurasa kau sudah kangen dengan cambukku ini.. eh?” tanya arif senang
“SIALAN LO!!! BULLSHIT TAU !!!” caci alvin
“mulut mu itu.. mau ku cambuk juga?” tanya arif kesal
“berani kau” tanya ku menantang
“SIALAN!!” bentak arif
“STOOP!! JANGAN KAU GANGGU ALVIN!! CUKUP AKU SAJA!!” kata cakka
Aku menatap cakka heran, dia membelaku? Atas dasar apa?
“sesuai janji om kan? Om ga kan bunuh alvin!” kata cakka
“oh lo tuh bego banget ya cak..” kata arif
“terserah! Yang penting satu om AKU CINTA MATI SAMA ALVIN!!”teriak cakka
Aku memandangnya cengo.. rio dan via bingung..
Penulis cerita gila ini malah tertawa sesuka hati
“cak.. lo ga salah? Gue cowok!!” kata alvin
“TERSERAH!! MAU LO COWOK KEK!! CEWEK KEK!! JIN KEK!! GUE TETEP CINTA MATI SAMA LO VIN!!! SUMPAH ATAS NAMA VAMPIR TERTINGGI GUE CINTA SAMA LO!!!!” kata cakka
Aku bingung mau meanggapinya bagaimana.. aku menatap langit langit seseorang tengah berguling guling di atas sana.. tertawa.. kurasa ia menertawakan alasan cakka.. cakka mencintai ku? Gay?? dan yang sosok satunya menatap cakka senang, dan menunjukan satu jempol yang tampaknya ia arahkan ke arah.. arif??
merekalah writer’s saikosoul dan writer’s realsoul.. dan mau bagaimana juga kalian harus percaya.. sang penulis itu sama sekali tidak menitikan air mata atau sekedar merasakan belas kasihkan kepada ku ataupun cakka.. kurasa ia mulai tertular penyakit psikopat arif..
_KAGAAAAA_
Tawa arif meledak
“HUAHAHAHHAHAHAHAHAHA cakka cakka!! Cinta mu tak hanya terlarang oleh kesamaan gender!! Asal kau tau! KAU DAN DIA SE AYAH!!!!!” teriak arif makin menggila, aku menatapnya aneh lalu menatap kembali kearah penulis.. realsout tertawa.. tawa miris yang berhenti.. berganti menjadi tatapan iba yang juga menampakkan kesediahan
Aku menghela napas lega.. setdaknya ia masih cukup normal... kembali ke dalam alur cerita...
“APA?????” teriakku dan cakka kompak
“ya ya ya.. tak ada yang tau memang.. bahwa seorang donnyver leonardo itu MANDUL hmm kita REPAT YA!! MANDULLLLL!!!!” arif tertawa bangga
(huakakkakaka) aku menatap kembali penulis realsoul tertawa..
“ asal kau tau vin.. kau itu anak biologis dari nadia dan doddy.. dan lo cak.. lo anak biologis dari ara dan doddy” kata arif tertawa bak vampir lepas
***
Sosok arif mendekati sivia.. orang yang akhir akhir ini mengisi mimpiku takhanya pada segerombolan pengelihatan masadepan.. tapi juga di mimpi mimpi indah –yah aku juga manusia-
“hmm ini kah wanita yang kamu sukai itu ALVIN?” tanya arif mengeraskan suaranya sambil membelai lembut pipi sivia
Entah dorongan apa yang aku miliki.. aku berhasil meruntuhkan rantai yang sedaritadi menyatukanku dengan kerangkeng jendela tadi
Aku mendekati arif tapi.. dia terkekeh??
***
Dan dengan sekelabat timing dan gerak sangat cepat dia sudah di belakangku dan bersiap memunusukku dengan pisau –metalic??-
1..
2..
3...
JLEBB
CROOOT
“AAAAARGGGH” seseoarang mengerang dan bukan aku pastinya
Eh?? Aku tak merasakan sediktpun darah atau luka..
Aku menoleh kebelakang ku...
“CAKKA!!!!!!” teriakku
******
Normal POV
Alvin langsung menonjok arif dengan sangat kesal.. itu cukup membuat arif jatuh tersungkur.. alvin langsung kembali mendatangi cakka
“vin.. maafin gue..” kata cakka mencoba berbicara .. dan pastinya itu menyebabkan cukup bayak darah keluar dari mulutnya
“jangan banyak omong cak.. tahan dulu.. gue yakin lo selamet..” kata alvin yang berusaha mengangkat cakka
Arif mulai berangkat dan bersiap menembak alvin dari belakang namun tiba tiba
“ALVVVIIIIIIIIIIIIIIIN!!!!!!” jerit sivia
DOOORRR
Alvin menoleh dan cipratan darah hitam mengenai sekujur tubuhnya
********
“silver bullet.... my lovely drunk... “ kata iel dengan tangan siaga menembak orang (gila yel lo minum itu?? )
Yahh arif lah yang tertembak.. dan iel yang menembaknya
“danke yel..” kata alvin tersenyum
Jasad arif menghilang dari hadapan mereka..
Gabriel menurunkan pistolnya dan menyimpannya kembali.. dengan perlahan ia membuka ikatan yang melingkar di tangan sivia dan rio.. lalu ia membantu alvin mengangkat cakka keluar villa dan membawanya ke dalam mobil
“vin.. maafin gue..” kata cakka lirih
Alvin Yang sedari tadi sibuk menyetir menoleh ke arah cakka yang tergolek lemah di pangkuan sivia bibirnya membiru kulit putih pucatnya mengeluarkan banyak keringat
“salah lo apa cak?” tanya alvin mencoba tenang
“g..gue.. gue.. yang.. bunuh shilla.. zeva” aku cakka
1 detik....
2 detik...
3 detik...
Dan...
“APA????” koor suara yang di donimasi suara alvin merebak di mobil itu, entah kenapa tak ada gerak refleks dan apa para penumpang itu cukup lemot untuk mencerna kata demi kata yang cakka ucapkan?
Seorang nenek nenek tiba tiba melintas di jalan yang dilalui mobil alvin
“ALVIN AWAS!!!!!”
CIIIIIT
BRUKK
Semua penumpang terlempar kedepan karna alvin tadi melakukan rem dadakan..
Setelah keadaan cukup tenang mereka melanjutkan perjalanan
“ga ada yang luka kan?” kata alvin memastikan
“ga...” jawab yang lain
“sorry gue tadi ngerem dadakan.. dan cak.. apa alasan lo bunuh shilla sama zeva?” kta alvin
“gue.. gue cemburu vin.. dan gue suka sama lo..” kata cakka
“tapi.. kok.. lo bisa..?”
“gue.. rasa.. jiwa gue ada fua vin, psikopat.. gue juga ga tau vin.. jiwa itu dominan di tubuh gue..”
“oke.. sekarang gue mau nanya lo vampir?” tanya alvin mencoba tenang setelah pengakuan cakka tadi
“gue bukan.. tapi fisik gue iya.. dan gue sama sekali ga ada hasrat minum darah.. sama kayak lo.. kita Cuma keturunan” kata cakka
“om arif?”
“dia murni.. dan beberapa pembunuhan akhir akhir ini dia lah yang membunuuhnya” jelas cakka
Suasana hening menyelimuti mobil itu
“vin.. good bye...” kata cakka tiba tiba
Lalu secara tiba tiba pula jasad cakka menghilang perlahan demi perlahan sosok yang sedari tadi di peluk sivia lenyap bak di telan bumi..
“cakka dia.....” kalimat rio menggantung
Alvin hanya menghela napas dan memutar stirnya yang tadinya bertujuanke rumah sakit malah kembali ke rumahnya
“kok ke rumah lo vin?” tanya iel
“emang mau ngapain ke RS lagi? Cakka juga udah lenyap...” kata alvin lirih
“luka lo?” tanya iel melirik alvin yang hanya menggunakan jeansnya, kaosnya tadi telah dilempar arif keluar villa dan tidak ditemukan.. jadilah luka luka yang menampang di tubuh alvin itu terpampang jelas dan menimbulkan tatapan miris tak hanya teman temannya yang ada di dalam mobil itu.. namun juga orang orang yang dilewati mobil itu
“ga usah lah.. biarin nanti juga sembuh sendiri” kata alvin
Sesampainya di rumah alvin, rio dan via langsung menelpon orang tua mereka lalu menghempaskan tubuh masing masing di sofa rumah alvin mengikuti apa yang tadi gabriel dan alvin telah lakukan, mereka mencoba menenangkan diri.. mencoba menghapus ingatan mereka tentang apa yang 3hari belakangan mereka lalui ingatan yang mereka anggap sebagai ingatan terburuk yang mereka alami
Sivia beranjak dari sofa.. lalu pergi ke dapur dan kembali dengan kotak p3k
Ia mulai mengobati luka di kepala rio lalu beranjak mendekati alvin yang tertidur... dengan perlahan sivia mengobati luka luka di sekujur tubuh alvin
“thanks vi..” kata alvin pelan
“sama sama.. lo istirahat ya.. “ kata sivia
“iya.. sebaiknya kalian pulang deh..” kata alvin
“yoi.. kita pulang ya..” kata rio
Lalu rio gabriel dan sivia ppergi menginggalkan alvin sendirian
4 minggu kemudian......
“eh liburan yukk” kta rio
“kemana?” tanya iel semangat
“bali aja!!” kata ify yang ikut semangat
“wh ikut dong kak...” kata acha muncul tiba tiba
“ tanya kakak lo tuh..” kata sivia
“boleh ya kak..” kata acha melas
“anything for you...”
Bali....
*skip time*
Day 4...
DUAAAAARRRR
Ledakan terjadi di lantai 9 sebuah hotel.. ya.. hotel yang digunakan alvindkk , tiba tiba saja sang kobaran merah menggerayanggi lantai demi lantai hotel itu
Listrik yang mati menyusahakan para pegawai serta pengunjung dan tamu untuk mencari jalan keluar dari hotel tersebut
Beruntung bagi alvin, rio, ozy, iel, ify, dan acha.. mereka sudah berhasil lolos dari hotel tersebut
“sivia?? Sivia mna?” Tanya alvin panik
“astaga! Dia kan masih di kamar!” kata ify
Tanpa babibubebo alvin langsung menerobos kerumunan orang dan para pemadam api yang jelas jelas melarangnya masuk .. namun lagi lagi alvin seakan mendapat energi lebih untuk menerobos mereka..
Kobaran api melanglang buana di tiap tiap lantai di hotel tersebut
Dengan pasti alvin berlari menuju lantai 3 tempat dimana alvin dkk menginap
Dan sampai lah ia di kamar 234.. kamar sivia-ify-acha
Alvin langsung mendobrak pintu itu ia menemukan sivia meringkuk di pojok kamar.. ia ingat.. sivia memiliki trauma pada api.. mengingat lantai 2 sudah ludes di lalap api alvin memutuskan untuk keluar lewat jendela yang terbuka cukup besar
“ayo via!!!” teriak alvin
Tak ada gerakan sedikt pun dari via..
Perlahan namun pasti alvin menurunkan svia menggunakan tali yang sebenarnya adalah seprai kasur.. yang ia lilit dan jadikan satu hingga menjadi uluran tali yang cukup kuat
Resikonya memang cukuptinggi.. bisa saja tubuh via yang terjun bebas dari lantai tiga itu menabrak kaca di lantai 1 atau dua
Tapi ternyata perhitungan alvin sangat akurat.. sivia mendarat dengan selamat diatas mobil pemadam kebakaran
Alvin melihat itu semua dari jendela kamar.. menatap lirih rio dan iel yang sibuk berteriak teriak untuk menyuruhnya turun... alvin tersenyum.. senyum yang dikenal rio dan iel sebagai semnyum rela.. senyum ikhlas ... senyum yang terakhir mereka lihat saat alvin akan bunuh diri
Alvin meninggalkan jendela itu.. rio dan iel seakan terhipnotis utuk menerobos penghalau penghalau menuju ke dalam hotel.. namun.. tidak bisa..
Alvin tersenyum.. senyum sinis yang tampak membingungkan ia menuliskan sesuatu di buku telpon kamar tersebut.. merobeknya lalu kembali ke jendela itu..
Alvin melemparkan kertas itu..
DHUAAAARRRRR
Kaca jendela kamar yang tadi masih menampakkan senyum alvin pecah, dan mengobarkan api yang sangat besar.. api yang menyulut seakan akan telah melalap pewaris-lelaki terakhir keluarga leonardo.. api yang tampak bersorak sorai .. menunjukan kemenangan-dan kebanggan karna dapat melumpuhkan alvin
Sivia dan ify lemas terduduk dalam diam.. sedangkan rio dan iel masih bergulat dengan para pemadam memaksa masuk ke dalam
Acha menangis luar biasa.. merutuki dirinya. Entah karna apa
Pluuuk
Sebuah kertas melayang dan jatuh tepat diatas kepala sivia
maafin gue yang ga bertanggung jawab dan malah lari dari masalah.. gue bukan bunuh diri.. tapi memang tak ada yang bisa membebaskan gue dari takdir gue ini.. gue udah liat ini semalem.. maaf gue ga kasih tau kalian.. ini takdir gue bukan nasib..
with love, alvin
~~~THE END~~~
Hahaha selesai juga ni cerita.. sorry kalo cerita ini gaje banget.. jujur ini sebenernya perwujud-an mimpi anah gue beberapa hari belakangan.. spesial buat yang di namanya ada : ALVIN, CAKKA, RIO, ZEVA, IFY,SHILLA, SIVIA, IEL, ACHA, OZY, ARIF, ARA, NADIA,DONNY,DODDY gue minta maaf banget kalo namanya sama dengan nama kalian
Buat @alcadr thanks buat sarannya di MSN 3 minggu yang lalu.. sorry ya endingnya kurang greget
Buat kak @nara_yuki @nindhiyaa @rahmarta ang #LEHEIRES!!!!! ini story-nya yang katanya mau yang saiko..tapi maaf.. kurang dapet deh kayaknya sisi saikonya
Buat yang nungguin cerita ini.. (emang ada??) ini nih yang gue bilang ‘the psychosoul of cakka’ sama ‘when cakka said “i love you alvin..” ‘ tapi akhirnya gue ubah judulnya..
Copas from : http://mycrazynotes.blogspot.com/2010/06/power-of-alvin-and-psycosoul-of-cakka.html