Sering dengar pepatah 'mulutmu haraimaumu'? Ya, pepatah itu saya asumsikan 100% benar.
Dari beberapa kawan yang menggunakan bahasa gaul, ataupun bahasa Inggris dalam pergaulannya, mereka menyebut saya sarcastic. Sarcastic atau dalam bahasa Indonesianya 'sarkastik' dengan kata dasar sarkasme.
sarkasme/sar·kas·me/ n (penggunaan) kata-kata pedas untuk menyakiti hati orang lain; cemoohan atau ejekan kasar.
Begitulah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Dari pengalaman yang saya dapatkan hari ini -yaitu menyakiti hati pasangan saya-, saya berencana untuk memperbaiki diri dalam hal ucapan.
Tanpa sadar pagi ini saya melontarkan kalimat yang menurut saja adalah sebuah guyonan, tapi ia menangkap itu sebagai ejekan. Padahal saya sama sekali tidak berniat untuk seperti itu. Seketika itu dia langsung memprotes saya, dan saya langsung merasa tertohok.
Saat saya kembali ke kamar asrama -selama sebulan ini saya sudah tinggal di asrama-, saya bertanya pada teman sekamar saya. Dia juga seorang yang sarkastik, namun pandainya ia memanfaatkan kekurangan ini menjadi kelebihan dalam bidang debating. Saya menanyakan perihal sarkastik, dan membuka diskusi dengan dua orang teman lain.
Disinilah saya menyadari, bahwa ucapan saya memang seharusnya difilter terlebih dahulu sebelum diucapkan.
Dan di sini saya juga ingin mengucapkan kepada kalian semua yang mengenal saya, yang pernah tersakiti hatinya oleh perkataan saya, atau malah sering.
Saya meminta maaf sebesar-besarnya atas semua perkataan saya yang mungkin menyakiti hati kalian.Dan berterimakasihlah kepada seorang pria yang menyadarkan saya pentingnya berbikir sebelum berucap.
Ngomong-ngomong, saya jadi teringat dengan seorang kakak tingkat saya -yang barusan dengan baik hatinya mau mengantarkan makanan ke asrama saya-. Menurut pengamatan saya, ia adalah seorang pemikir. Bahkan, setiap akan berucap ia selalu memikirkannya terlebih dahulu. Hingga terkadang saya juga jadi gemas sendiri menunggu perkataannya. Namun, ini bukanlah suatu hal yang salah. Karena sejauh ini, banyak teman-teman saya yang malah menyukainya dan menjadikannya tempat mencurahkan cerita atau meminta pendapat. Nah terlihat bukan? Perkataan yang baik adalah merupakan cerminan jiwa yang baik, yang akan membuat orang lain respect terhadap kita.
Yah ceritanya hari ini saya cuma kepingin bercerita tentang satu dari sekian banyak bad-habbit saya, dan kerugian yang saya dapat dari itu.
Maka teman-teman, ada baiknya kita berpikir terlebih dahulu sebelum berucap. Karena pada dasarnya setiap perkataan adalah doa.
Sekian.
-Kz