Dia. Yang tak kusebutkan namanya.
Namun selalu kusematkan dalam doa.
Agar kami berjodoh.
Dan berjumpa kembali, menyanding di pelaminan.
Dia. Yang membuatku bahagia daripada sebelumnya.
Mengubah warna duniaku, cara pandangku akan dunia.
Dia. Yang menjadikanku pribadi yang lebih baik baginya.
Tetapi tidak untuk menjadi miliknya.
Tidak untuk melayaninya.
Dia. Hanya dia.
Tak pernah aku merasa sehidup ini oleh cinta.
Dan tenggelam juga olehnya.
Dia. Tak ada kata yang mampu menggambarkannya.
Semua kata ini percuma.
Dia. Cintaku, yang pertama. Dan semoga menjadi yang terakhir.