Senin, 11 Januari 2016
#Poemaries : TENTANG HIDUP DARI TUHAN
Tentang hidup yang selalu ku ingkari
Tentang hidup bermakna yang tak ku syukuri
Tentang hidup damai yang ku anggap membosankan
Tentang itu semua hamba mohon ampun,
Tuhan
Tentang hidup bermakna yang tak ku syukuri
Tentang hidup damai yang ku anggap membosankan
Tentang itu semua hamba mohon ampun,
Tuhan
Bolehkah jika aku memohon,
lagi?
Bolehkah jika aku selancang ini,
lagi?
Memohon padamu, dan melupakanmu di saat bahagiaku.
Merengek padamu dalam setiap kelamku
Maafkan aku,
Tuhan
lagi?
Bolehkah jika aku selancang ini,
lagi?
Memohon padamu, dan melupakanmu di saat bahagiaku.
Merengek padamu dalam setiap kelamku
Maafkan aku,
Tuhan
Ajarkan aku untuk bersyukur
Tuntun aku dalam menerima
Lempar aku dari neraka
Namun, tak pantas pula aku ke surga
Tuntun aku dalam menerima
Lempar aku dari neraka
Namun, tak pantas pula aku ke surga
Tuhan,
beri aku jalan.
beri aku jalan.
Tertanda,
hambamu yang nista.
hambamu yang nista.
-Atikazu, 13 11 15-
#Poemaries : SENJA
Senyumannya memancarkan kehangatan
Tatapannya menyilaukan, namun menenangkan
Legam irisnya menghanyutkan
Bagaikan senja
Maka kuanalogikan ia, bagai senja
Senja di ujung hari, yang membekas di hati
Senja di awal malam, yang merengek dalam dingin
Saat jauh, aku merindukannya
Merindukan hangatnya
Saat dekat, aku tergoresnya
Tergores ujung-ujung pisau tajamnya
Janganlah mendekat janganlah menjauh,
kataku pada hatiku
Bimbang dan gamang
Namun sekali lagi kuingat,
hangat senyumnya
-Atikazu, 11 11 2015-
Langganan:
Postingan (Atom)